Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah Sampah di Sekolah, Siapa Mau Ikut?

Kompas.com - 02/04/2015, 19:00 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Ratusan siswa MTs dan MA Raudlatul Mutaalim, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur, tampak antusias mengumpulkan sampah seperti kertas dan plastik kepada dewan guru dan pengurus yayasan setempat, Kamis (2/4/2015). Mereka tampak antre untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut.

Aksi pengumpulan sampah tersebut merupakan program sedekah sampah, yang digelar oleh pihak yayasan yang menaungi sekolah tersebut.

“Kami memang sengaja menggelar acara ini, untuk menimbulkan rasa kepedulian dalam diri siswa terutama kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Ahmad Baidowi Rifai, Pembina Yayasan Raudlatul Mutaalim.

Selain untuk menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan, para siswa diharapkan bisa menjadi kader kebersihan di lingkungan sekitar tempat dia tinggal.

“Kami tentu berharap, dengan pembiasaan seperti ini, mereka saat pulang ke rumah, akan menjadi kader terdepan dalam persoalan kebersihan lingkungan,” katanya.

Setelah sampah-sampah tersebut terkumpul, sebagian akan dijual kepada pengepul barang bekas, dan sebagian lagi akan dibuat kerajinan.

“Nanti uang penjualan sampah itu, kita akan berikan kepada masyarakat sekitar disini yang membutuhkan, dan melatih para siswa untuk membuat kerajinan, sehingga sampah yang sebenarnya tidak bernilai, akan memiliki nilai tambah. Selain itu, kami juga ingin menanamkan rasa kepedulian dan tanggung jawa sosial kepada siswa, bahwa masih banyak orang perlu mereka bantu,” terangnya.

Salah satu siswa, Gina, mengaku sangat senang dengan kegiatan sedekah sampah tersebut.

“Sangat senang tentunya, apalagi sampah ini bisa mendatangkan manfaat terhadap masyarakat yang membutuhkan,” katanya.

Hal senada disampaikan siswa lainnya, Asari. Dia mengaku, ada hikmah yang bisa diambil dari kegiatan tersebut.

“Bahwa untuk bersedekah itu tidak harus menunggu kaya dulu dan kita harus menjaga lingkungan sekitar kita untuk tetap bersih agar tidak muncul penyakit dan berdampak terhadap kesehatan kita,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com