Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjepit, Pelaku Industri Rokok Minta Regulasi Diperlunak

Kompas.com - 27/03/2015, 17:24 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Pelaku industri rokok dalam negeri merasa dalam kondisi terjepit menyusul banyaknya regulasi terkait rokok yang dikeluarkan pemerintah. Mereka meminta pemerintah memberikan jalan keluar agar usaha mereka tetap bisa bertahan.

Wakil Direktur Bidang Sumber Daya Manusia PT Gudang Garam Tbk, Slamet Budiono, mengatakan, perlu adanya kebijakan dari pemerintah agar industri rokok tidak semakin terkekang oleh regulasi seperti yang terjadi saat ini. Dia ingin industri rokok dapat tetap berkelanjutan.

"Meminimalisir regulasi yang sudah menjepit industri rokok," kata Slamet Budiono seusai mendampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin mengunjungi pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk, di Kediri, Jawa Timur, Jumat (27/3/2015).

Slamet menambahkan, pemberlakuan aturan-aturan tersebut selama ini telah berdampak pada kinerja perusahaan, berupa terjadinya penurunan profit margin. Namun demikian, dia enggan menyebutkan besarnya penurunan profit margin tersebut.

"Kalau penghasilan tidak berkurang, tapi profit margin berkurang," imbuhnya.

Kedatangan Menperin itu sendiri sebagai bagian dari penyerapan aspirasi dari kalangan pelaku industri rokok. Dia berharap nantinya Menteri Perindustrian dapat memberikan kebijakan yang dapat menjaga kelangsungan industri rokok.

Dalam kunjungan itu sendiri, Saleh Husin menyatakan, pemerintah sedang memikirkan cara menjaga eksistensi industri rokok. Hal itu, kata dia, perlu dilakukan karena industri rokok mempunyai peranan tinggi sebagai penyumbang pendapatan negara. Pendapatan dari cukai rokok pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014, kata Menteri, mencapai Rp 111 triliun, dan pada APBN Perubahan 2015 ini ditargetkan meningkat menjadi Rp 140 triliun.

"Kita ajak duduk bersama para stakeholder yang lain bahwa industri ini menyumbang APBN yang cukup besar sehingga kita harus berpikir realistis bagaimana agar industri ini terus berkembang," kata Menteri Saeful Husin dalam kunjungannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com