Batu ini ditemukan pertama kali oleh Daeng Siama, 20 meter dari kediamannya, di pematang sawah. Penemuan batu ini berawal konon berawal dari mimpi.
"Saya mimpi ada cahaya turun di situ jadi sore-sore. Saya ke sana, ternyata saya dengar suara orang menangis yang sumbernya dari batu ini, makanya saya langsung bawa ke rumah," kata Daeng Siama, Kamis (19/03/2015) kemarin.
Mendengar kabar itu, ratusan warga lalu berdesakan memenuhi kediaman Daeng Siama. Batu tersebut kini dibungkus kain berwarna putih yang ditaruh di atas ranjang.
Warga yang datang pun beragam. Ada yang sekadar mengabadikan melalui telepon seluler dan ada pula yang datang untuk tujuan tertentu seperti pengobatan dan nazar. "Kalau saya datang cuma penasaran saja mau mendengar menangis, tapi dari tadi saya belum mendengar suara tangisan kalau yang lain katanya bisa menyembuhkan penyakit kalau disentuh," kata Indrawati, salah seorang pengunjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.