Ketua RW V Dusun Jambe, Musafak (50), mengatakan, 700 kepala keluarga di Dusun Krajan dan Dusun Jambe kesulitan beraktifitas. Dia berharap, ada alat berat yang diperbantukan untuk menyingkirkan material longsor.
"Terpaksa memutar sekitar tiga kilometer. Kemarin listrik jugaa putus, tapi Alhamdulillah listrik sudah nyambung. Kami meminta Pemkab Semarang tanggap dan mengirimkan alat berat," kata Musafak, Minggu (8/3/2015) siang.
Selain aktivitas perekonomin, longsor di Desa Dadapayam juga menganggu kegiatan belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dadapayam 01. Sedikitnya ada 112 siswa yang memanfaatkan jalan antar dusun tersebut.
Hingga saat ini, upaya pembersihan longsor masih dilakukan secara manual. BPPBD Kabupaten Semarang sebatas hanya menyemprotkan air untuk mengikis material dijalan tersebut. Salah satu relawan SAR Bumi Serasi, Sugiarto, mengatakan, upay pembersihkan material longsor membutuhkan waktu sekitar tiga bulan ke depan.
"Paling tidak tiga hari, mudah-mudahan tidak ada longsor susulan. Guna mempermudah menyingkirkan material longsor, kami berinisiatif menyemprotkan air dari truk pemadam kebakaran," katanya.
Sementara itu, Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budianto, mengatakan, meski sebagian material longsor berupa tanah dan batu sudah bisa dibersihkan, tetapi pihaknya tetap melarang warga melintas melalui jalan antar dusun tersebut, terutama jika turun hujan.
"Bagian tebing atas masih ditemui rekahan dan sumber air sehingga rawan terjadi longsor susulan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.