Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpidana Mati "Bali Nine" Bawa Buku Gambar dan Alat Tulis ke Nusakambangan

Kompas.com - 04/03/2015, 04:21 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Salah satu terpidana mati kasus narkoba yang tergabung dalam kelompok "Bali Nine", Myuran Sukumaran, meminta izin pada Kalapas Kerobokan Sudjonggo untuk membawa barang-barang kesukaannya ketika meninggalkan Lapas Kerobokan nanti.
Selain baju, ia ingin membawa buku gambar dan alat tulis.

"(Myuran) ngomong ke saya bawa barang ini-itu boleh enggak. Saya bilang boleh," ujar Sudjonggo, Selasa (3/3/2015).

Dia menyebut, barang yang ingin dibawa Myuran adalah pakaian, buku gambar dan alat tulis.

Sudjonggo mengaku sempat bertemu Myuran dan Andrew, lalu makan bersama sampai jam 9 malam. Menurutnya keadaan terpidana stabil. Mereka akan dibawa pagi-pagi nanti.

Ditanya soal nasib lukisan Myuran, Sudjonggo menjelaskan lukisannya akan dipajang di galeri dan diserahkan ke keluarganya.

Untuk diketahui, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran adalah dua dari 11 terpidana mati yang grasinya ditolak presiden dan akan dieksekusi mati di gelombang kedua.

Sebelumnya, pada gelombang pertama 18 Januari 2015 lalu, Kejagung melakukan eksekusi gelombang pertama. Sebanyak enam narapidana dieksekusi di dua lokasi berbeda yakni di Nusakambangan dan Boyolali.

Hingga saat ini, Kejagung belum menentukan kapan dan di mana eksekusi gelombang kedua akan dilaksanakan.

Myuran memang diketahui memiliki hobi menggambar dan melukis saat berada di dalam Lapas Kerobokan. Dia bahkan pernah membuat lukisan yang menggambarkannya sedang termenung. Renungannya itu membawanya ke masa lalu dan masa yang akan datang.

Di belakang lukisan itu disertai kalimat dengan tulisan tangan Myuran: "Self Portrait, Myuran Sukumaran , Kerobokan Prison, Bali 2015". (Baca: Terpidana Mati "Bali Nine" Beri Lukisan Wajahnya untuk Pendeta)

(Eviera Paramita Sandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com