Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Damin, mengatakan, gedung empat lantai itu rencananya memiliki luas bangunan 50 x 50 meter dengan daya tampung pengungsi mencapai 1.500 orang.
“Dalam waktu dekat dua bangunan itu segera dibuat,” kata Damin, Selasa (3/3/2015).
Sebelumnya, Bengkulu telah membangun dua shelter di Kabupaten dan Seluma dan Kota Bengkulu, bangunan tersebut dibuat tahan pada guncangan gempa dengan kekuatan 9 pada skala richter (SR) dilengkapi sirine dan kebutuhan umum lainnya.
Meski kedua shelter tersebut telah dibuat, namun akan disiapkan rancangan penyempurnaan, seperti jalur evakuasi dan gudang logistik dan lainnya.
"Pada kondisi normal gedung itu dapat digunakan sebagai pusat kegiatan publik seperti pertemuan, gudang dan lainnya," ujar Damin.
Kepala Pusat Kajian Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bengkulu Muhamad Farid, mengatakan kesiapsiagaan dari sisi infrastruktur dan penguatan masyarakat harus dilakukan secara seimbang.
"Bengkulu memiliki sejarah pernah mengalami tsunami hebat pada tahun 1902 tsunami menghantam hingga 30 kilo meter dari pantai," ungkapnya.
Dia menambahkan, berdasarkan siklus tahunan, diasumsikan gempa tersebut terjadi pada tahun 2012 dan nyatanya asumsi itu tidak terjadi. Namun, lanjut dia, bukan berarti masyarakat Bengkulu harus menurunkan kewaspadaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.