Direktur Polisi Air (Polair) Polda Sulawesi Utara Kombes Triyono Wibowo membenarkan penemuan tanker yang dicari-cari polisi tersebut. "Lokasi ditemukan tepatnya di perairan Mati City Davao Oriental tanpa awak dan muatan telah kosong serta kandas di batu karang berjarak sekitar 150 meter dari daratan," kata Wibowo, Jumat (27/2/2015).
Berdasarkan informasi yang terhimpun, MT Berkat Rehobot ditemukan pertama kali oleh nelayan di sana, yang kemudian mengontak pihak keamanan Filipina. Dari pemeriksaan di atas kapal tidak ditemukan sama sekali awak kapal, demikian juga muatannya.
Dua buah kartu tanda penduduk atas nama Yopie Laheke warga Bitung dan Apolonaris warga Talaud ditemukan di atas kapal.
Sebelumnya, MT Berkat Rehobot dibajak oleh sekawanan perompak saat membawa solar sebanyak 1,1 kiloliter dari Bitung dengan tujuan Maluku Utara pada 28 Januari 2015. Saat kapal sedang berada di periaran belakang Pulau Lembeh, tiba-tiba sekawanan perompak yang menggunakan perahu motor naik ke atas kapal.
Para perompak yang menguasai kapal lalu mengikat tangan dan mulut 15 anak buah kapal (ABK) termasuk kapten. Dengan menggunakan rakit penolong mereka dipaksa turun ke laut dan dibiarkan terombang-ambing di tengah laut.
Kejadian dibajaknya kapal tanker tersebut diketahui setelah para ABK yang dibiarkan di laut ditemukan oleh kapal pencari ikan dari Manado. Polair kemudian mengevakuasi para ABK tersebut.
Dari hasil pengembangan polisi kemudian menangkap empat anggota dari jaringan perompak tersebut di Bitung dan terus berusaha mengungkap kejadian tersebut, hingga MT Berkat Rehobot kemudian ditemukan di Filipina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.