Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2015, 13:05 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Rumah karaoke dewasa, Doremi, di Surabaya yang digerebek aparat Polda Jawa Timur ternyata membanderol perempuan pemandu karaokenya seharga Rp 1,5 juta untuk dibawa kencan keluar alias booking out.

Selain ongkos tersebut, tamu pun masih dikenakan tarif progresif sebesar Rp 2.500 per jam. Berdasarkan pengakuan ES, tersangka pemilik rumah karaoke di Jalan Ngagel Jaya Selatan, kepada polisi, tarif Rp 1 juta untuk perempuan pemandu karaoke, Rp 450.000 untuk manajemen rumah karaoke, lalu Rp 50.000 untuk mucikari atau mami para perempuan pemandu karaoke tersebut.

"Tarif Rp 2.500 per jam juga masuk untuk maminya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Awi Setiyono, Jumat (27/2/2015). (Baca: Sediakan PSK, Tempat Karaoke di Surabaya Digerebek Polda Jatim)

Pemilik karaoke, kata Awi, tidak hanya mendapat keuntungan dari aktivitas prostitusi anak buahnya. Dia masih mendapatkan untung dari sewa ruang karaoke yang berharga dari Rp 35.000 hingga Rp 100.000 per jam untuk ruangan VIP. "Belum lagi dari hasil penjualan minuman keras," kata Awi.

Awi menegaskan, meskipun memiliki izin rumah hiburan karaoke keluarga dan dewasa, termasuk izin penjualan minuman keras golongan B dan C resmi dari Dinas Pariwisata Pemkot Surabaya, rumah karoke Doremi itu tetap melanggar hukum karena memfasilitasi aktivitas prostitusi.

Karaoke Doremi digerebek jajaran Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jawa Timur awal pekan lalu. Selain ES, dua tersangka juga ikut diamankan, yakni NY (20), selaku mucikari dan manajer rumah karaoke, SHD (29), keduanya warga Surabaya.

Kepada penyidik, ES menyangkal bahwa 32 perempuan pemandu karaoke yang merangkap PSK yang ditawarkan kepada tamu merupakan mantan penghuni lokasi prostitusi Dolly atau Jarak. Dia juga membantah PSK yang "dijual" berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com