Di Pasar Segiri Samarinda, pedagang beras beramai-ramai menaikkan harga beras. Dikatakan salah satu pedagang grosir beras, Ahmad Imron, stok beras kosong sejak sepekan. Imron sudah menghubungi beberapa daerah pemasok beras, namun Imron tak kunjung mendapat beras pesanannya.
“Saya sampai menghubungi Pulau Jawa dan Sulawesi tapi nihil. Kalau di Samarinda, beras lokal tidak panen jadi saya hanya mengharap dari daerah penghasil beras seperti Jawa dan Sulawesi,” ungkapnya.
Menurut dia, kabarnya, saat ini Pulau Jawa tengah mengalami musim hujan sehingga rendemen rendah dan harga gabah mahal. Sementara itu, permintaan beras terus meningkat. Sehingga pihaknya kewalahan untuk memenuhi permintaan konsumen.
“Biasanya selalu ada stok, dan pengiriman tidak sampai telat. Tapi sejak satu minggu ini tidak ada kiriman. Saya kemarin dikabari dari Jawa, katanya petani kesulitan mengeringkan gabah karena musim hujan, selebihnya ada daerah yang telat panen,” ungkapnya.
Harga beras jenis medium biasanya dipatok dengan harga Rp 9.500 per kilogram naik menjadi Rp 11.000 per kilogram.
“Naiknya lumayan, banyak konsumen mengeluh tapi memang harga harus dinaikkan. Sebagai penjual, saya juga serba salah,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.