"Nyalon" Bupati Malang, Kiai Thoriq Bawa Catur ke Kantor PDI-P

"Saya membawa satu set catur saat mengembalikan formulir pendaftaran calon Bupati Malang. Ini sebagai simbol bahwa politik itu strategi. Ini politik yang penuh dengan siasat serta strategi. Saya maju untuk menang. Dalam catur ada hitam putih yang dimainkan oleh tim," kata pria yang akrab disapa Gus Thoriq.

Gus Thoriq mengaku maju jadi calon bupati dari PDI-P bersama golongan hitam dan putih.

"Saya maju dari golongan hitam dan putih. Darah saya merah dan bukan darah 'biru'. Semua pihak harus diayomi, baik golongan hitam dan putih," katanya.

Setelah mengembalikan formulir pendaftaran, tambah Gus Thoriq, pihaknya tinggal menunggu rekomendasi dari DPP PDI-P.

"Kita tunggu rekom. Semoga ada rekom ke saya dari DPP PDI-P," harap Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kabupaten Malang itu.

Lebih lanjut Gus Thoriq menegaskan, pihaknya siap bersaing dengan calon petahana Rendra Kresna.

"Saya sebagai kader GMNI jelas maju dari PDI-P karena saya dibesarkan di lingkungan nasionalis dan relijius. Jika terpilih, saya tidak akan kerja sendiri. Harapan saya ke depan, bagaimana Kabupaten Malang bisa lebih baik," katanya.

Saat mengembalikan formulir, Gus Thoriq yang didampingi puluhan pendukungnya ditemui oleh ketua panitia pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, Budi Kriswiyanto.

"Gus Thoriq kembalikan formulir untuk calon bupati Malang. Namun, masih ada beberapa berkas yang belum dipenuhi dan akan diserahkan kemudian," katanya.

Hingga kini, sudah ada 14 pendaftar yang sudah mengembalikan formulir calon Bupati Malang.