Menurut Kolendri, permintaan bantuan itu karena tingginya ancaman longsor dan banjir di Kabupaten Kepahiang.
"Memang ada permintaan dari Kabupaten Kepahiang mereka minta bantuan alat siaga termasuk kantong mayat, suratnya telah masuk saat ini. Kami masih melakukan analisa perhitungan berapa jumlah yang mereka perlukan," kata Kolendri, Selasa (10/2/2015).
Menurut Kolendri, jika analisa dan perhitungan kebutuhan telah dilakukan, maka BPBD Provinsi Bengkulu akan mengirimkan kebutuhan logistik yang diperlukan.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah telah mengeluarkan status darurat siaga bencana banjir dan longsor yang berlaku hingga Maret 2015. Dalam catatan Kompas.com, terdapat beberapa kabupaten di Bengkulu mengalami musibah banjir dan longsor di antaranya Kabupaten Lebong yang menelan korban jiwa, Bengkulu Utara berupa banjir, dan Kepahiang terjadi luapan air sungai Musi masuk ke perkampungan penduduk. Selain itu, di Kabupaten Seluma, longsor memakan badan jalan yang memutuskan jalur transportasi penghubung Bengkulu-Lampung selama beberapa jam.