Salah satu warga Dusun Blarakan, Desa Damarsari, Cepiring, Kasiron (65), Jumat (23/1/2015) mengungkapkan kecemasannya. Kasiron yang rumahnya persis di bawah tanggul itu mengaku, penyebab longsornya tanggul adalah hujan yang mulai turun sejak dua hari lalu. Akibatnya, arus air sangat deras dan menggerus tanggul. “Longsornya malam hari. Warga sangat takut sekali,” kata Kasiron.
Kasiron menambahkan, tanggul yang longsor sebenarnya baru saja ditalud. Namun beton yang dijadikan talud tersebut, tidak kuat dan sebagian terbawa arus. “Pengerjaan talud dilakukan pada bulan April dan selesai sekitar bulan Oktober 2014 kemarin,” kata dia.
Senada dengan Kasiron, warga lain, Jiati (60), mengaku sangat takut dengan longsornya tanggul tersebut. Sebab, pada akhir tahun 2013 kemarin, tanggul yang terletak di sebelah barat juga longsor dan kemudian sebagian jebol. Akibatnya air meluber ke perkampungan dan menggenangi ratusan rumah.
“Saya berharap pemerintah cepat-cepat memperbaiki tanggul yang longsor itu,” kata Jiati.
Sementara itu, Kepala Bina Marga Kabupaten Kendal, Agung Setyawan, tidak ada di kantor saat akan dimintai komentarnya soal kasus ini. Demikian juga dengan telepon genggamnya yang tak aktif saat dihubungi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.