Massa dari berbagai elemen LSM di antaranya SAKERA (Satu Kedaulatan Rakyat), JARPEK (Jaringan Rakyat Peduli Keadilan), GOIB (Gabungan Orang Independen Bersatu), ARM (Aliansi Rakyat Merdeka), dan ALMISBAT (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat) itu menggelar berbagai spanduk di depan Gedung Negara Grahadi, Kamis (22/1/2015).
Kordinator Aksi Edi Firmanto mengaku yakin, penembakan kepada rekannya itu adalah dampak dari aktivitas yang dilakukan sebagai pelindung hak rakyat. "Ini bukan pertama kalinya dialami oleh aktivis LSM, semua pasti pernah mengalami," ujar dia.
Jika peristiwa kekerasan seperti yang dialami Mathur terus dibiarkan, kata Edi, akan berdampak kurang baik pada iklim demokrasi di Jawa Timur. "Karena itu segera tangkap pelaku penembakan Mathur," tegas dia.
Mathur Husairi (47), Direktur LSM Crisis Islam of Demoration (CIDe), ditembak orang tak dikenal saat hendak membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kemayoran, Selasa (20/1/2015) sekitar pukul 02.00 Wib.
Saat itu, dia baru saja pulang dari Surabaya menggunakan Toyota Avanza abu-abu metalik M 307 HA. Belum jelas apa motif penembakan tersebut. Sementara itu, kondisi korban hingga siang ini terpantau berangsur membaik, meski masih menggunakan selang pernapasan.
Penambakan aktivis LSM tersebut dikait-kaitkan dengan kasus korupsi yang menimpa Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.