Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Helikopter Gagal Kirim 40 Kantong Mayat ke KRI Banda Aceh

Kompas.com - 18/01/2015, 17:28 WIB


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com
- Letnan Kolonel Laut Muhammad Tohir terpaksa memutar balik helikopter Dauphin yang dikemudikannya setelah mendapatkan informasi cuaca buruk tengah terjadi di sekitar posisi KRI Banda Aceh di Selat Karimata.

Akhirnya, sebanyak 40 kantong jenazah dan kantong plastik besar yang dipersiapkan untuk membawa jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 gagal dikirimkan ke KRI Banda Aceh.

"Panglima Armabar memerintahkan kami agar kembali," kata Tohir setiba mendarat di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu (18/1/2015).

Rencananya, kantong jenazah dan kantong plastik tersebut akan digunakan oleh tim SAR di KRI Banda Aceh untuk memuat jenazah yang kemungkinan ditemukan dari badan utama atau main body pesawat AirAsia QZ8501.

Tohir menceritakan, mulanya helikopternya meninggalkan Lanud Iskandar pukul 11.24 WIB.
Baru 15 mil helikopter terbang di atas daratan Pangkalan Bun, kumpulan awan kumulonimbus sudah menghadang. Untung saja, Tohir mampu mengendalikan helikopter dan melewati "awan ganas" tersebut.

Tak lama kemudian atau baru beberapa saat memasuki kawasan perairan Selat Karimata, Tohir mendapatkan informasi cuaca buruk melalui radio dari pihak KRI Banda Aceh.

Cuaca saat itu di sekitar kapal tersebut, yakni tinggi ombak sampai 4 meter, kecepatan angin 35 knot, langit mendung, dan akan turun hujan lebat.

"Kecepatan angin yang bisa ditolerir kalau heli kami mendarat di kapal itu yang sedang berjalan itu 25 knot. Kalau di atas itu, heli bisa kena turbulensi, enggak stabil dan membahayakan semua," kata Tohir yang merupakan Kasubditlambangja Puspenerbal itu.

Rencananya, Tohir akan kembali melakukan penerbangan untuk mengirimkan barang-barang tersebut ke KRI Banda Aceh sampai ada perintah dari pejabat Basarnas dan cuaca telah membaik.(Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com