Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Kantor Pelindo, Sejumlah Warga Terluka, Pos Satpam Rusak

Kompas.com - 12/01/2015, 16:21 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com – Ratusan warga pesisir dari Kecamatan Kejaksan, dan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, bentrok dengan Satuan Pengamanan (satpam) PT Pelindo II Cabang Cirebon, Senin (12/1/2015) siang. Beberapa warga terluka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan.

Kejadian bermula saat ratusan warga pesisir kembali memblokade dan berusaha memberhentikan paksa truk bermuatan batu bara di depan pintu keluar Pelabuhan. Tidak hanya memberhentikan, warga juga membongkar paksa tumpukan batu bara hingga menutupi jalan keluar.

Anggota satpam PT Pelindo II yang cukup banyak berusaha mencegah dan mengamankan aksi bongkar paksa itu. Warga dan satpam adu mulut, dan kemudian bentrok fisik sehingga mengakibatkan beberapa warga luka.

“Kita lagi numpahin truk, ga taunya mereka (satpam pelindo) pake alat. Leher belakang beberapa warga luka sobek dan langsung dibawa ke rumah sakit,” kata pemuda yang langsung pergi sebelum menyebutkan nama.

Mengetahui beberapa tetangganya terluka, ratusan warga pesisir marah dan langsung mengambil batu dan melempari ke arah satpam yang saat itu berlindung di kantor pos. Warga pun langsung melempari kantor pos satpam hingga mengalami rusak.

Kondisi di lapangan, kaca pelindung dan dinding seluruh sisi luar dan dalam kantor pos pecah dan rusak. Bahkan sebagian alat sekitar pun mengalami kerusakan. Warga meminta kepada kepolisian untuk segera menangkap oknum satpam yang melakukan tindakan kekerasan.

Tarno, salah satu warga pesisir, mengungkapkan, pemberhentian truk dan bongkar paksa dilakukan lantaran kemarahan warga sudah memuncak. Mereka sudah berbulan-bulan dilarang mencari nafkah di dalam pelabuhan. Warga sudah mengajukan tuntutan dan permintaan, namun pihak PT Pelindo II tetap tidak memberikan tanggapan.

“Saya mau kernetin nih, mobil saya ada di dalam. Oh orang pesisir (kata satpamnya), saya diusir mentah-mentah, dan ditarik sampai ke luar. Alasannya saya hanya orang pesisir. Padahal kerjaan kami kan halal Pak, Pelindo ada apa ini,” ungkap Tarno.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni, menyebutkan, konflik warga pesisir dengan PT Pelindo II masuk kasus sosial yang sampai saat ini belum selesai. PT Pelindo II berusaha menjalankan peraturan untuk mensterilisasi dan warga pesisir pun menuntut dapat mencari makan yang sudah berlangsung sekitar 10 tahun.

“Untuk kasus ini, Pemerintah Kota Cirebon sudah mengambil alih untuk penangananya. Untuk sementara, semua pihak untuk menahan diri, baik dari keinginan pelabuhan mensterilisasi, dan warga yang berusaha mencari makan,” kata Dani saat ditemui di lokasi kejadian.

Terkait bentrokan, Dani menyampaikan pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi mata kejadian. Sebagian petugas pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di sekitar pelabuhan.

“Beberapa orang yang terduga terlibat dalam bentrokan juga sudah kami amankan, dan akan diproses. Kami pun sudah mengamankan CCTV untuk melihat kejadian bentrokan tersebut,” ujar Dani.

Kepala Satpam PT Pelindo II, Muhamad Dayat, mengaku, anggotanya tidak melakukan tindakan kekerasan. Mereka berusaha mengamankan truk yang sedang berusaha keluar dan ditahan warga. Dia mengaku pula bahwa satpam tidak dibekali pentungan atau alat pengamanan lainnya.

“Saat itu kami hanya berusaha agar truk bermuatan batu bara, bisa langsung keluar agar jalan tetap lancar,” kata Dayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com