Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Ditangkapi, Wanita Bandar Miras Ancam Telanjang di Depan Petugas

Kompas.com - 08/01/2015, 13:33 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Penangkapan minuman keras dari Tawau, Malaysia yang dilakukan Satuan Tugas Pengaman Perbatasan Satgas Pamtas Yonif 433/Julu Siri sejak bertugas di Nunukan, Kalimantan Utara, empat bulan terakhir mulai membawa hasil.

Bandar miras di Nunukan pun mulai frustasi menghadapi sepak terjang Satgas Pamtas yang terus menangkapi peredaran miras ilegal dari Malaysia di Kabupaten Nunukan. Salah satu bandar miras, seorang ibu yang biasa berjualan di area Pelabuhan Tunon Taka bahkan mengancam akan membuka baju, jika petugas terus menerus melakukan penangkapan.

“Itu kejadian beberapa waktu lalu waktu kita baru dua bulan bertugas di sini. Yang mengalami anggota di lapangan. Seorang ibu protes karena ditangkepi terus. Yang ditangkepi kebetulan ibu ini terus. Dia kesel, sore ditangkep, malam ditangkep, siang ditangkep, hari minggu ditangkap juga," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri Letkol Inf Agustatius Sitepu, Kamis (8/1/2015).

"Pas malam dia banting mirasnya hancur semua sambil mengeluh, ini susah banget petugas kok tidak bisa diajak koordinasi. Dia mengaca, kalau mau tangkap lagi saya buka baju ni. Daripada ibu ini buka baju anggota terpaksa menghindar. Kejadiannya di Pelabuhan Tunon Taka,” ujar Agustatius.

“Miras ini kan tipiring, capek nyari pelakunya. Begitu ketangkep cuma wajib lapor. Lebih bagus tangkepi terus bangkrut sendiri dia. Karena laporannya sudah dua bos miras bangkrut,” imbuh Agustatius Sitepu.

Di awal tahun 2015 saja, Satgas Pamtas sudah mengamankan 500 botol miras hasil penangkapan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Sejak bertugas empat bulan lebih di wilayah perbatasan Nunukan, Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri telah mengamankan lebih dari 9.000 botol lebih miras ilegal dari Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com