Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada yang Satu Keluarga di AirAsia QZ8501, Pemakaman Tak Bisa Dilakukan Bersama

Kompas.com - 05/01/2015, 20:03 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tidak lagi berharap pada usaha tim SAR gabungan yang masih melakukan pencarian terhadap korban dan badan pesawat. Jenazah yang sudah diserahkan akan segera dimakamkan tanpa menunggu anggota keluarga lain yang belum jelas keberadaannya.

Semula, pihak keluarga berharap korban dalam satu keluarga dapat ditemukan semuanya sehingga bisa dimakamkan bersama-sama. Namun, hingga menginjak hari kesepuluh sejak AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang pada Minggu (28/12/2015) lalu, harapan pihak keluarga untuk dapat melakukan pemakaman bersama-sama mulai hilang.

Jenazah Hendra Gunawan Syawal, yang telah disemayamkan di Rumah Duka Adi Jasa sejak tiga hari lalu, dijadwalkan pemakamannya besok pagi di Pemakaman Sukorejo, Pandaan. Sementara jenazah Yongki Jou (53), yang identitasnya diumumkan hari ini, akan dikremasi terlebih dulu tanpa menunggu keluarga.

"Jika tiga keluarga lainnya ditemukan lagi, maka akan disemayamkan dan dikremasi secara terpisah," kata Honggo, kakak kandung Yongki Jou, Senin (5/1/2015).

Adapun keluaga korban Grayson Herbert Linaksita (11) dan Tony Linaksita (42), masih menunggu kedatangan keluarga dari Eropa untuk memastikan jadwal pemakamannya. Jadwal pemakaman tidak menunggu ibunya, Megawati (40) dan kakak perempuannya, Kathleen Fulvia Linaksita (12).

"Neneknya di Eropa sedang perjalanan ke Surabaya. Rencananya datang nanti malam," kata Sutari, kerabat keluarga korban.

Di rumah duka Adi Jasa, ada sejumlah korban AirAsia QZ8501 yang disemayamkan, khususnya warga Surabaya. Wali kota Surabaya Tri Rismaharini memang menyediakan 80 tempat persemayaman massal di sana. Tapi keluarga korban lebih memilih disemayamkan di tempat khusus karena alasa fasilitas dan ruangan yang disediakan dianggap kurang luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com