Tim DVI Polda Jatim memanggil satu per satu keluarga korban di posko sebelah timur ruang Crisis Centre Air Asia di Terminal II Bandara Juanda, Surabaya. Tim DVI mengambil data-data pendukung korban semasa hidup, seperti barang milik korban yang dikenakan.
"Pengumpulan data antemortem ini juga mengumpulkan ciri fisik korban, seperti DNA, sidik jari, air liur, hingga kotoran telinga dari keluarga terdekat seperti saudara, ayah, atau ibu," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Polisi Budiyono.
Data-data tersebut, kata Budiyono, sangat dibutuhkan untuk dicocokkan dengan jenazah korban nantinya.
"Data antemortem itu masih bersifat dugaan, dan nanti perlu dibuktikan secara ilmiah dengan mencocokkan dengan jenazah korban," katanya.
Pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang hilang sejak Minggu (28/12/2014) pagi telah ditemukan di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang tadi. Pesawat buatan 2008 itu membawa 155 penumpang terdiri atas 137 dewasa, 17 anak, dan seorang bayi. Dari jumlah penumpang itu, 149 merupakan warga negara Indonesia, seorang warga Inggris, tiga warga Korea Selatan, seorang warga Malaysia, dan seorang lagi warga Singapura. Pesawat juga mengangkut tujuh kru yang terdiri dari enam WNI dan satu lagi warga Perancis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.