Selain dari Basarnas, kapal dan pesawat tersebut adalah bantuan dari sejumlah pihak, seperti TNI AU, TNI AL, bea cukai dari berbagai daerah, serta bantuan dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia.
Sejumlah indikasi yang ditemukan, seperti tumpahan minyak dan barang, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, tidak menunjukkan ditemukannya pesawat berpenumpang 155 orang itu.
"Tim sudah cek ke lokasi, tapi belum ada tanda-tanda yang mengarah ke lokasi pesawat yang hilang," katanya seusai mengunjungi keluarga penumpang di Crisis Centre AirAsia di Terminal II Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014).
Pemerintah, menurut JK, akan berupaya keras melakukan pencarian ke sejumlah kawasan yang berpotensi menjadi lokasi pergeseran pesawat buatan 2008 itu.
"Pemerintah tidak akan membatasi masa pencarian pesawat," katanya.
Saat mengunjungi keluarga korban, Jusuf Kalla sempat melakukan dialog dan meyakinkan bahwa pemerintah akan segera menemukan pesawat yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (28/12/2014) pagi itu.