Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2014, 15:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Sosok penjual atau tukang sayur ini belakangan menjadi perbincangan hangat masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya. Betapa tidak, jika biasanya tukang sayur berkeliling menjajakan dagangan dengan sepeda kayuh atau sepeda motor bebek, akan tetapi tukang sayur ini justru memakai motor sport terbaru dari Yamaha, R25.

Sang tukang sayur pun terlihat cukup rapi dengan pakaian casual, celana jeans panjang serta sepatu kets. Tampilannya makin nyentrik dengan rambut yang diwarna pirang.

Adalah Tanto Dwi Anggoro (29), warga Kampung Jambesari, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, sang tukang sayur tersebut. Setiap hari Dwi--panggilan akrabnya--mengendarai motor sport terbaru Yamaha R25 dengan kapasitas 250 cc berkeliling dari kampung ke kampung untuk berjualan sayuran.

Motor berwarna kombinasi putih-biru itu masih tampak baru dan tanpa modifikasi berlebihan. Dwi hanya menambahkan kotak kayu (kerombong) di jok belakang motor yang kemudian diisi dengan aneka sayur-mayur, buah-buahan, bumbu dapur dan sebagainya. Kerombong itu bisa dibongkar pasang.

Agar lebih menarik perhatian warga dan para pelanggan, Dwi memasang sebuah speaker active yang terhubung dengan telepon selulernya. Dari speaker itu lah selalu terdengar musik dangdut dan musik berirama riang lainnya.

Kepada Kompas.com, Dwi bercerita, dia menjadi tukang sayur sejak enam tahun silam. Dahulu pria lulusan SMP itu sempat mengendarai motor besar Honda Tiger, lalu beralih menggunakan motor matic Yamaha Mio dan terakhir dengan motor sport seharga Rp 54 juta itu.

"Saya baru beli (motor sport) dua bulan lalu, dari hasil menabung selama enam tahun. Saya beli kontan," ujar Dwi, Minggu (28/12/2014).

Setiap pukul 06.00 WIB, Dwi berangkat berbelanja sayuran di Pasar Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Setelah itu, ia berkeliling menemui pelanggannya di kawasan Potrobangsan Kota Magelang - Wates - Polosari - Pucangsari hingga kembali ke rumahnya di Jambesari sekitar pukul 14.00 WIB.

"Mayoritas pelanggan saya ibu-ibu, setelah pakai motor ini saya sering dibilang 'Nggaya' bahkan banyak teman-teman yang bilang saya gila," kata Dwi terkekeh.

Tetapi, Dwi bergeming, toh motor tersebut adalah hasil jerih payahnya menabung bertahun-tahun. Dwi mengaku tidak khawatir dengan motornya itu jika setiap hari harus keliling kampung dan melewati gang-gang sempit.

"Motor saya ini pernah jatuh dua kali waktu belanja di pasar, karena belanjaan terlalu berat, tetapi untungnya tidak apa-apa," ucap bapak 1 anak ini.

Aksi Dwi pun sempat menghebohkan sosial media setelah salah satu pelanggannya mengunggah fotonya di sosial media Facebook. Beragam komentar ditujukan kepadanya. Namun Dwi tetap semangat dan tetap akan berjualan sayur untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com