“Hari ini surat keputusannya ditandatangani bupati. Penerapannya mulai besok,” ucap Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Marlan di Bandung, Senin (22/12/2014).
Marlan mengungkapkan, penetapan status tanggap darurat diambil setelah melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Dalam pembahasan tersebut, pihaknya sepakat untuk mengoptimalkan penanganan banjir ditetapkan status tanggap darurat.
“Selain itu, penetapan darurat bencana ini sudah sesuai standar operasional procedural (SOP), karena bencana telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut,” imbuhnya.
Dengan penerapan status darurat bencana tersebut, anggaran biaya tak terduga bisa digunakan untuk meringankan beban ribuan pengungsi. Minimal, pengungsi bisa mendapatkan jatah makan sehari dua kali. Apalagi, sebagian korban ada yang sudah mengungsi sekitar sepekan.
Marlan menjelaskan, saat ini, banjir di tiga kecamatan yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang tidak menunjukkan tanda-tanda menyusut. Air malah cenderung naik karena tingginya curah hujan di daerah atas seperti di Pangalengan.
Menurut dia, korban banjir yang kemarin memilih bertahan pun kini mulai mengungsi sehingga, jumlah pengungsi terus bertambah. Data yang dimiliki BPBD menyebutkan, bantuan terus mengalir.
Dari Pemkab Bandung sendiri, bantuan melalui Dinas Sosial terus bergulir. Dinas Sosial telah menyalurkan 1,2 ton besar, 174 liter minyak goreng dan 3.360 bungkus mie instan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.