Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Temukan 620 Botol Miras Ilegal Malaysia di "Kandang Babi"

Kompas.com - 11/12/2014, 13:14 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Selama bertugas di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri mengamankan 5.000 botol miras ilegal yang berasal dari Malaysia.

Komandan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan, penangkapan terakhir dilakukan pada Kamis (11/12/2014) dini hari tadi.

"Tadi subuh di Pelabuhan Tunon Taka kita tangkap (amankan) 300 botol miras ilegal. Sebelumnya, dari (Pelabuhan) Kandang Babi kita amankan 620 botol miras. Selama kita bertugas di Nunukan tiga bulan setengah ini sudah menangkap 23 kasus penyelundupan miras, dengan barang bukti 4.900 lebih, hampir 5.000 botol," ujar Agustatius Sitepu.

Menurut Agustatius, selain tempat, penyelundup juga mengubah jam pengiriman miras untuk mengelabui petugas. "Pengendapan kita lakukan tiap malam karena mereka cukup pintar untuk mengelabui petugas. Kita datang sore, dia malam. Kita datang malam, mereka subuh. Kita (datang) subuh, dia cari hari libur. Kita masih tangkap, mereka pindah dari menggunakan kapal ke speedboat kecil; kita tangkap juga," kata dia.

"Tahu begitu, mereka menggunakan alternatif lain menggunakan jalur tikus dengan mengunakan Pelabuhan Kandang Babi. Dari 23 tangkapan yang terbesar ya di Kandang Babi itu," imbuh Agustatius.

Aparat menahan 15 pelaku yang kebanyakan adalah kurir. Untuk memberikan efek jera, Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri mengaku akan terus melakukan razia atas upaya penyelundupan miras ilegal asal Malaysia tersebut.

"Tersangka kita tahan, tetapi sebagian besar yang kita tangkap ini kurir. Belum pernah ada pemilik yang tertangkap. Kita tekan secara psikologis. Artinya, dengan kita tangkap terus, akhirnya mereka rugi besar, akhirnya tutup sendiri. Masyarakat akan kesulitan mencari miras karena harga miras akan naik di pasaran. Biasanya orang bisa beli miras karena murah. Mereka akan pikir-pikir kalau harganya mahal," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com