Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Musim Hujan, Sidoarjo Siaga Bencana Lumpur Lapindo

Kompas.com - 03/12/2014, 18:41 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SIDOARJO, KOMPAS.com — Tujuh desa yang berada di sekitar tanggul penahan lumpur Sidoarjo hingga saat ini masih terancam tergenang pasca-jebolnya tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 73B Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Minggu (30/11/2014).

Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo menyatakan siaga bencana lumpur sejak Selasa (2/12/2014).

Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, status itu menyusul kondisi tanggul yang sewaktu-waktu bisa kembali jebol saat hujan deras datang.

"Kami sudah merencanakan rekayasa penanganan warga korban lumpur. Jika terjadi sesuatu, maka akan bisa langsung ditangani," katanya, Rabu (3/12/2014) sore.

Tujuh desa yang statusnya terancam bencana lumpur Lapindo itu berada di wilayah Kecamatan Porong dan Tanggulangin, yakni Desa Mindi dengan penduduk sebanyak 6.000 jiwa, Gedang sebanyak 5.000 jiwa, Glagaharum 5.600 jiwa, Desa Gempolsari sebanyak 4.500 jiwa, Ketapang sebanyak 3.851 jiwa, Kali Tengah sebanyak 15.115 jiwa, serta Desa Sentul, yang jumlah penduduknya belum terdata.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com di Desa Gempolsari, RT 10 RW 2 Kecamatan Tanggulangin, air bercampur lumpur sudah menggenangi rumah nomor 43 milik Suwandi. Sore itu, dia terlihat selesai menguras air bercampur lumpur yang masuk ke rumahnya sejak pagi tadi.

"Kami minta BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) segera bertindak. Jika tidak, rumah kami akan tenggelam," katanya.

Di kawasan tersebut, selain rumah Suwandi, ada pula 22 rumah yang turut terancam digenangi lumpur. Tepat di depan rumah Suwandi, terlihat Sungai Kalitengah yang berwarna abu-abu. Sungai tersebut sepertinya sudah penuh dengan endapan lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com