Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Bayi dan Tak Punya Dokumen Lengkap, Calon TKI Dipulangkan

Kompas.com - 22/11/2014, 20:39 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebanyak 24 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tak memiliki dokumen lengkap dipulangkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT kembali ke rumah mereka masing-masing.

Pemulangan 24 calon TKI itu dilakukan setelah sebelumnya mereka diamankan oleh pihak kepolisian Resor Kupang Kota. Sebelum dikembalikan ke rumah mereka, 24 calon TKI yang juga membawa serta enam orang anak yang berusia enam bulan sampai tiga tahun tersebut, selanjutnya dibawa ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten TTU untuk didata identitas mereka.

Dua orang calon TKI, Erni Ana Murni (27) dan Hubertus Naisoko (31), Sabtu (22/11/2014), mengatakan mereka diajak oleh seorang calo TKI yang bernama Dolvi Seran, warga Kabupaten Malaka, dan dijanjikan untuk bekerja di kebun kelapa sawit di Kalimantan Timur.

“Waktu Dolvi datang menemui kami, dia bilang cari teman yang lain untuk bekerja di kebun kelapa sawit dengan upah kerja Rp 1,9 juta per bulannya. Karena tergiur, bersama teman-teman yang lain, kami kemudian sepakat untuk berangkat. Apalagi Dolvi mengatakan kalau semua biaya transportasi dan makan minum ditanggung oleh Dolvi dan kami disuruh hanya membawa KTP saja, sehingga kami pun berangkat dari Kefamenanu menuju Kupang, Jumat (22/11/2014) kemarin,” kata Erni.

Menurut Erni, dirinya sempat meminta Dolvi untuk bertemu dengan Kepala Desa mereka guna mendapatkan rekomendasi, namun Dolvi mengatakan akan mengurus semua dokumen mereka termasuk bertemu dengan Kepala Desa.

Sesampainya di kota Kupang kata Erni, mereka kemudian bertemu dengan puluhan calon TKI lainnya yang berasal dari Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka. Erni dan rekannya yang lain tidak tahu persis nama perusahaan kelapa sawit yang nantinya akan menjadi tempat mereka kerja.

Erni mengatakan, saat mereka hendak bertemu dengan pemilik perusahaan yang datang langsung dari Kalimantan, tanpa diduga, calon TKI asal Belu yang sudah kelaparan karena tidak diberi makan seharian, lantas melaporkan ke Polres Kupang Kota sehingga mereka kemudian diamankan di Mapolres dan selanjutnya dibawa ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT dan pagi tadi mereka dibawa ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TTU.

Kepala Dinas Nakertrans TTU Cuek Saat Diwawancarai Sejumlah Wartawan Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TTU, Markus Naibobe, yang hendak diwawancarai sejumlah wartawan, menunjukan sikap yang tidak bersahabat dan masa bodoh dengan kehadiran wartawan sehingga membuat wartawan pun kecewa dengan sikap Markus.

Terkait sikap Markus Naibobe tersebut sejumlah wartawan yakni wartawan harian Pos Kupang Apson Benu, harian Victory News Agustinus Amsikan dan Sindo TV Sefnat Besie berencana akan mengadukan sang kepala dinas ke Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes, Senin (24/11/2014).

“Ada apa dengan kepala dinas sehingga dia enggan menerima kehadiran wartawan, malah dia masah bodoh ketika ditegur secara baik-baik oleh wartawan. Kita menduga jangan sampai kepala dinas ada sesuatu dengan para perekrut TKI. Masa sih kita hanya cuma mau wawancara tetapi dia sangat cuek dengan kita,” kata Agustinus yang diamini Apson dan Sefnat.

Menurut Agustinus, kepala dinas Nakertrans TTU seharusnya memberikan keterangan kepada wartawan agar publik bisa mengetahui alasan apa para calon TKI ini diamankan dan langkah apa yang akan dilakukan oleh dinas Nakertrans untuk mengatasi persoalan itu. Apalagi selama ini TTU juga menjadi salah satu Kabupaten penyumbang TKI terbanyak di NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com