Harga Bensin di Kefamenanu Rp 10.000 Per Botol Sudah sejak Agustus 2014

Sebab, bensin eceran di daerah itu telah dijual Rp 10.000 per botol sejak Agustus 2014. Ansel penjual bensin eceran di jalan Eltari kilometer 3 misalnya, mengaku kenaikan tarif bensin itu hanya membuat keuntungan yang ia dapat pun menjadi berkurang dibandingkan sebelumnya.

“Kalau kemarin kita dapat keuntungan bersih per liternya mencapat Rp 3.000 sampai Rp 3.500tetapi sekarang justru turun jadi Rp 1.000 sampai 1.500 saja, sehingga kita juga kecewa dengan harga bensin yang naik. Kami sudah jual bensin per botol Rp 10.000 sejak bulan Agustus lalu,” kata Ansel, Selasa (18/11/2014).

Menurut Ansel, kenaikan BBM ini tidak berpengaruh terhadap warga di daerahnya, terutama para pelanggannya yang sering membeli bensin eceran, karena memang sudah terbiasa dengan harga Rp 10.000 tersebut.

Sementara itu, Yohana, pedagang bensin eceran di kilometer 4 mengaku, pagi tadi dia sempat menjual bensin per botol Rp 12.000. Namun karena pedagang lainnya menjual dengan dengan harga Rp 10.000 terpaksa dia pun menyesuaikan dengan rekannya yang lain.

Yohana juga berencana akan membicarakan hal itu dengan rekan-rekannya yang lain, agar tarif bensin eceran per botolnya bisa mereka naikan menjadi Rp 11.000 hingga Rp 12.000. Meski tarif yang mereka patok termasuk mahal, namun bensin eceran yang mereka jajakan laku terjual karena para pengendara kendaraan bermotor sulit untuk mendapatkan bensin di SPBU di daerah itu.

Untuk diketahui dua SPBU yang berada di Kefamenanu, setiap harinya selalu penuh dengan antrean kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun empat sehingga sekitar pukul 13.00 Wita stok bensin pun kosong, bahkan ada hari tertentu stok bensin kosong sekitar pukul 11.00 Wita.