"Orang-orang panik ketika mendengar ada gas menyembur. Mereka bilang awas ada lumpur Lapindo. Orang-orang langsung keluar keluar bawa barang dari sini," kata Paimun, warga setempat yang rumahnya hanya berjarak sekitar 30 meter dari lokasi semburan.
Paimun mengatakan, semburan gas berawal dari upaya warga yang sedang mengebor tanah untuk mencari air di dekat sebuah masjid. Sebelum semburan tersebut muncul, warga sudah dua hari mengebor tanah di samping masjid Al Iklas itu. Tak disangka, justru yang muncul adalah gas bercampur lumpur.
"Orang yang ngebor langsung larian. Mereka teriak ada gas. Saya ke sana. Tinggi gasnya dan lumpur bisa sampai setinggi pohon kelapa," kata Dian, warga lain. Sejak kejadian pada pukul 17.00 tersebut, listrik di kawasan itu masih padam hingga malam.
"Tadi polisi bilang harus keluar dari kawasan ini. Kelurahan juga sampaikan barang-barang nanti saja. Warga disuruh mengungsi dulu," kata Ani, juga warga setempat. Dia mengatakan, hampir seluruh warga kini mengungsi ke debarkasi haji, sekitar lima kilometer dari lokasi semburan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.