"Memang sudah maksimal kita laksanakan operasi ini, tapi hingga hari kesembilan tidak ada tanda-tanda. Sehingga sesuai perintah Kepala Basarnas, operasi pencarian pesawat latih ini kita nyatakan selesai," kata Kepala Basarnas Mataram Budiawan.
Menurut Budiawan, operasi SAR (search and rescue) dihentikan setelah perpanjangan waktu pencarian selama dua hari ini petugas tidak menemukan tanda-tanda. Operasi akan dilanjutkan dengan operasi kesiap-siagaan oleh Basarnas, Pol Air, dan nelayan setempat.
Budiawan mengatakan, setelah menemukan alat pemadam, life jaket, alumunium foil pesawat, dan tas berisi dompet dan identitas salah satu penumpang, Kamis (6/11/2014), petugas menemukan karet earphone yang diduga milik pesawat latih. Setelah itu, petugas tak menemukan benda lainnya.
"Kendala yang kita hadapi selama proses ini adalah arus bawah yang deras, seperti air bah. Sehingga kita sulit melakukan penyelaman," kata Budiawan.
Basarnas memperkirakan, derasnya arus membuat bangkai pesawat latih terus bergeser ke arah Selatan hingga ke laut lepas.
"Secara prosedur, kita sudah maksimal. Penyelaman juga sudah maksimal, tapi tetap tidak ditemukan. Kemungkinan korban masih terlilit sabuk pengaman pesawat dan jatuh bersama-sama pesawat," kata Budiawan.
Dengan berakhirnya pencarian ini, dua awak pesawat yaitu Boon Hua Lua, sebagai instruktur sekaligus kapten pesawat asal Singapura, dan Jati Wikanto, siswa Lift asal Yogyakarta, dinyatakan hilang.
Pesawat jenis Liberty XL2 C/S PK-LLC dilaporkan hilang kontak di titik koordinat 08 derajat 20 menit, 09,8 south - 117 derajat, 32 menit, 41,5 east, atau di sekitar pulau Moyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.