Pengambilan sampel tersebut dilakukan untuk menguji kecocokan DNA Seneng dengan Mujiharjo dan Jumineng, kedua orangtuanya. "Sesuai standar DVI dan Interpol, hari ini kami mengambil sampel DNA pembanding," papar Ridho dari tim pemeriksa Dit Dokkes Polda Sultra, Rabu (5/11/2014) di Polres Muna.
"Sampel DNA inti kan sudah diambil dari korban, maka kami mengambil data sampel pembanding dari kedua orangtua korban," lanjut Ridho. Ada dua sampel yang diambil, imbuh dia, yaitu sampel dari epitel muklosa dan darah.
Ridho menjelaskan, sampel DNA pembanding ini nantinya akan dibawa ke Pusdokkes Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan dan dicocokkan dengan sampel DNA Seneng. "Apabila hasilnya menunjukan kecocokan dengan sampel DNA korban, maka bisa identifikasi bahwa yang bersangkutan memang benar anak ayah dan ibu (ini)," ujar Ridho.
Hasil pengujian DNA tersebut, kata Ridho, akan tergantung pada pemeriksaan bertahap yang dilakukan oleh Pusdokkes Mabes Polri. "Kami rencanakan besok pagi (Kamis, 6/11/2014) sudah kirim secepatnya ke Pusdokkes Mabes Polri."
Semula pengambilan sampel pembanding dari Mujiharjo dan Juming akan dilakukan pada Jumat (7/11/2014), tetapi kemudian dipercepat. Seperti diberitakan sebelumnya, Seneng diduga merupakan satu dari dua perempuan yang menjadi korban pembunuhan di Hongkong. Adapun satu korban lain diduga adalah Sumarti Ningsih, warga Cilacap, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.