Koordinator Aksi KASBI Kota Bandung, Kiky Nurcahya, mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk menuntut dan memperjuangkan kesejahteraan buruh, yaitu dengan menaikkan UMK Kota Bandung dari Rp 2.000.000 menjadi Rp 3.300.000.
"Kita sudah survei ke pasar (harga-harga kebutuhan pokok). KHL Rp 3.300.000 adalah harga mati. Kita terus akan melakukan aksi sampai tujuan kita berhasil," kata Kiky saat ditemui di sela-sela aksi.
Kiky menilai, UMK di Kota Bandung sudah tidak sesuai dan terbilang kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan hidup layak (KHL) di Bandung yang nantinya mencapai Rp 2,7 juta setelah bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TSL) dinaikkan oleh Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Rp 3.300.000 itu adalah hitungan realistis kebutuhan hidup untuk (buruh) yang masih lajang. Sekarang kita (buruh) itu banyak yang sudah berkeluarga. Kita harus membiayai keluarga, anak dan istri, kesehatan, hingga biaya pendidikan," ungkapnya.
Selain tuntutan upah minimum, para buruh juga menuntut sistem penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing, jaminan sosial bukan asuransi sosial. Seusai buruh melakukan aksi, Ridwan Kamil langsung menerima beberapa perwakilan dari demonstran untuk melakukan mediasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.