Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pamekasan Banyak Karnaval, Wali Murid Keluhkan Biaya

Kompas.com - 03/11/2014, 13:31 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seringnya Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menggelar pawai karnaval di beberapa even kedaerahan yang melibatkan sekolah dan lembaga pendidikan, menuai keluhan dari wali murid.

Keluhan itu terkait dengan biaya yang harus ditanggung oleh wali murid yang nilainya hingga jutaan rupiah. Hari ini, Senin (3/11/2014), Pemkab Pamekasan kembali menggelar karnaval batik, dalam rangka Hari Ulang Tahun Pamekasan yang ke 484.

Karnaval batik ini, diikuti seluruh lembaga pendidikan mulai dari tingkat SMP hingga SMA, MA dan SMK. Agar tampil memukau, para siswa diminta oleh sekolahnya untuk berdandan sebaik mungkin. Bahkan, mereka diminta menyewa baju khusus dan berdandan ke salon.

Sumiati (61), seorang nenek dari siswa SMPN 1 Pamekasan yang cucunya ikut karnaval mengatakan, bulan Agustus kemarin cucunya sudah ikut karnaval. Beberapa bulan sebelumnya juga ada pawai bunga. Kemudian hari ini ikut karnaval lagi dengan tema batik.

Satu kali ikut pawai, biayanya hingga jutaan rupiah. “Sewa kostum Rp 400.000, bayar dandanan Rp 400.000, sewa sandal Rp 250.000. Belum biaya lainnya yang kecil-kecil,” keluh Sumiati kepada sejumlah wartawan.

Lebih lanjut, Sumiati menambahkan, pihak sekolah tidak pernah berfikir berapa biaya yang dikeluarkan oleh wali murid untuk ikut karnaval. Pihak sekolah hanya tinggal perintah saja tanpa melihat kondisi masing-masing wali murid soal kemampuan keuangannya.

Wali murid tidak bisa menghindar karena sudah ditunjuk sekolah. Biasanya, kalau menolak perintah sekolah, sekolah berbuat macam-macam kepada muridnya. “Seharusnya karnaval itu cukup sekali setahun. Tidak setiap ada momentum harus ada pawai. Kami capek terus-terusan keluar biaya,” ungkap dia.

Hal senada disampaikan salah satu wali murid SMAN 2 Pamekasan yang anaknya juga ikut dalam karnaval ini. Pada pawai bulan Agustus kemarin, sudah menghabiskan anggaran Rp 3 juta. Pada hari ini lebih sedikit lagi karena tidak harus sewa kendaraan hias.

“Kalau pawai hari ini hanya habis Rp 2 juta untuk sewa kostum, dan dandan ke salon,” ujar ibu yang enggan disebut identitasnya.

Adanya keluhan ini ternyata belum diketahui oleh Bupati Pamekasan, Achmad Syafii. Syafii ketika dikonfirmasi setelah sidang paripurna DPRD Pamekasan mengaku tidak tahu jika wali murid menghabiskan jutaan rupiah dalam setiap kali momentum karnaval. Bahkan dia juga tidak tahu jika biaya karnaval dibebankan kepada wali murid.

“Nanti akan kita evaluasi kegiatan karnaval ini. Kalau butuh adanya bantuan dana dari Pemkab di kegiatan-kegiatan berikutnya akan kami usahakan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com