Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Suporter Bola yang Tewas Dikeroyok Disambut Isak Tangis Keluarga

Kompas.com - 23/10/2014, 18:16 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


BOYOLALI, KOMPAS.com - Jenazah Joko Riyanto (39) disambut isak tangis keluarga di Desa Pelem, Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka tak menyangka sosok yang dikenal humoris, ramah dan pecinta sepak bola itu telah pergi.

Joko tewas saat mendukung tim kesayangannya, Persis Solo, di Stadion Manahan, Solo. Pertandingan berujung bentrok. Joko tewas dengan luka tusuk di dada sebelah kiri. Keluarga hanya bisa pasrah untuk menerima kepergiannya.

Istri Joko, Retno Sri Lestari, menangis tersedu-sedu menatap jenazah suaminya terbalut kain kafan. Begitu pula kedua anaknya, Galang Mulia dan Galuh Saputri.

Sehari-hari, Joko bekerja menjaga rental PS miliknya untuk menghidupi keluarganya.

"Sehari-harinya bekerja jaga PS miliknya di rumahnya. Usaha tersebut juga untuk menghidupi keluarganya," kata Kiswanto, kerabat Joko, Kamis (23/10/2014).

Pihak keluarga mengaku tidak memiliki firasat apapun. Sudah ratusan kali Joko pergi menonton pertandingan Persis Solo, namun tak ada masalah. Kegilaan terhadap tim asal Solo itu membuat dirinya dikenal sebagai Pasopati sejati di kalangan suporter.

Setiap hendak menonton pertandingan Persis Solo, Joko kerap mengajak puterinya. Namun, pada hari itu, anaknya tidak mau diajak.

"Biasanya anaknya diajak namun kemarin kok tidak mau," kata Kiswanto.

Setelah diotopsi, jenazah tiba di rumah duka, Kamis (23/10/2014) sekitar pukul 08.30 wib. Pihak keluarga memakamkan di pemakaman desa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Joko ditemukan meninggal saat kericuhan terjadi di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014). Joko diduga menjadi bulan-bulanan massa yang menganggap dirinya sebagai intel kepolisian. Dari informasi yang didapat, terdapat luka tusukan di bagian dada sedalam 10 sentimeter. Pihak keluarga pun berharap polisi bisa menangkap pelaku yang menewaskan Joko tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com