Saat ditemui wartawan di kantornya pada Rabu (22/10/2014), Wardoyo mengaku sangat mengenal sosok Kepala Desa Sapta Dandaka (49) sebagai pegawai yang rajin dan taat aturan.
"Secara pribadi, kami merasa kehilangan seorang kepala desa yang teladan. Beliau beberapa kali masuk tiga besar untuk pelunasan PBB (pajak bumi dan bangunan) se-Kecamatan Bendosari. Saya lihat track record-nya," kata Wardoyo.
Dalam kesempatan itu, Bupati Wardoyo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Sapta dan meminta Dinas Kesehatan untuk membantu putri Sapta Dandaka, Dani Sulistiyaningrum, yang saat ini masih shock.
"Nanti coba kita dampingi oleh psikiater," kata Wardoyo.
Dani tercatat sebagai mahasiswi sebuah PTS di Pabelan, Kartasura. Pada saat kejadian, Dani sedang berada di indekos di wilayah Kartasura. Saat ini, Dani masih enggan bertemu dengan media karena masih shock atas peristiwa yang menimpa keluarganya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keluarga Dani Sulistiyaningrum tewas dengan cara mengenaskan. Ayah Dani, Sapta Dandaka, tewas gantung diri setelah diduga menghabisi nyawa ibu dan adiknya, Titik Suryani dan Putera Dwi Pangestu. [Selengkapnya Baca: Diduga Punya Masalah, Seorang Lurah Bunuh Anak dan Istri Lalu Gantung Diri]