"Sesuai aturan, pembebasan harus berakhir 2014 supaya tidak berdampak pada pembangunan tol. Pembebasan lahan bisa diperpanjang pada 2015 jika memenuhi target minimal, yakni 75 persen," kata Sekda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono selaku Ketua P2T di Ungaran, Minggu (19/10/2014).
Untuk mempercepat pembangunan, P2T juga akan menerapkan program "nyebul" (meniup) balon, yaitu memprioritaskan pelaksanaan pembangunan di wilayah-wilayah yang tidak memiliki hambatan. Wilayah yang sulit akan dikerjakan belakangan.
"Kita akan seleksi siapa yang siap disebul-sebul, artinya yang susah-susah akan ditinggal dikerjakan akhir. Langkah ini telah diterapkan di Lemah Ireng, Bawen," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Semarang, Nunik Ari Rahayu menyebutkan, tol seksi III dan IV setidaknya akan menggusur sejumlah fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), yakni satu sekolah dasar, satu madrasah, satu gereja dan dua musala.
"Fasum dan fasos tadi tetap kita pikirkan dan menjadi atensi khusus untuk dicarikan lahan pengganti sebelum dibangunkan kembali," kata Nunik.