Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pemasangan CCTV di Kamar Mandi Karyawati Itu Bahaya"

Kompas.com - 16/10/2014, 22:46 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Komisaris Utama Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Salem mengatakan, insiden mantan Kepala Bank NTT Cabang Pembantu Weluli, Kabupaten Belu, yang merekam sejumlah teller saat mandi di toilet merupakan tindakan yang berbahaya. Frans mengaku serius untuk menyelesaikannya.

"Kasus seperti ini tentu akan terjadi, tetapi dalam konteks yang merekam (karyawati mandi) itu kalau dibiarkan sangat bahaya, dan bisa jadi virus dan merusak. Itu sudah ditangani oleh pihak direksi dan perkembangannya selanjutnya saya belum tahu. Dalam pertemuan berikutnya, saya akan tanyakan sejauh mana penanganan kasusnya," kata Frans Salem kepada Kompas.com di kantornya, Kamis (16/10/2014).

Karena itu, kata Frans, ke depannya harus dilakukan pembinaan terhadap semua karyawan dan hukuman agar menjadi pembelajaran buat yang lain. Sebab, jika tidak ada tindakan, maka akan memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk berbuat hal yang serupa. [Baca: Pemilik CCTV Toilet Bank Belum Diberi Sanksi, Investor Kecewa]

Ditemui di ruang kerjanya, anggota DPRD NTT, Wellem Kale, mengatakan, kasus tersebut seharusnya diserahkan kepada aparat penegak hukum untuk diproses secara hukum. Ia menuding manajemen Bank NTT sengaja melindungi pelaku, JM.

"Okelah dia (JM) kena sanksi administrasi di kantor (dipindahkan ke kantor pusat dan status non-job). Masalah pelanggaran hukum yang ini jelas merusak citra Bank NTT yang sahamnya dikuasai oleh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota," kata Wellem.

Sebagai anggota DPRD NTT, dia merasa citra Bank NTT akan memburuk dan akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat sehingga profil bank akan menurun.

Diberitakan sebelumnya, JM terbukti memasang kamera tersembunyi di dalam kamar mandi wanita. Dengan alat itu, dia merekam karyawatinya yang sedang mandi. Aksi ini dilakukan saat dia masih menjabat sebagai Kepala Bank NTT Cabang Pembantu Weluli, Kabupaten Belu, NTT.

Setelah aksinya diketahui, JM ditarik dari jabatannya dan ditempatkan ke kantor pusat sebagai karyawan non-job. Selain merekam aksi para karyawati yang sedang mandi, JM juga merekam sejumlah nasabah yang masuk ke kamar mandi.

Aksi JM tersebut tertangkap basah oleh karyawatinya sendiri hingga terjadi percekcokan di antara mereka. Dalam percekcokan itu, keduanya sempat saling berebut CCTV hingga akhirnya sang karyawati berhasil mendapat kamera tersembunyi tersebut dan langsung melaporkan ke orangtuanya.

Tak terima anaknya diperlakukan tidak senonoh, orangtua karyawati yang kesal atas kejadian itu lantas melaporkan peristiwa memalukan tersebut kepada Kepala Bank NTT Cabang Atambua dan diteruskan ke kantor pusat Bank NTT di Kupang.

Kasus tersebut juga sampai saat ini belum jelas penanganannya. Sampai-sampai seorang pemegang saham berinisial AC sangat kecewa dengan sikap dari direksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com