Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kebijakan Jalan Satu Arah, Ibu-Ibu Masak di Pinggir Jalan

Kompas.com - 16/10/2014, 15:05 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Di tengah ribuan warga Malang yang menggelar demo dengan cara memblokade jalan untuk menolak kebijakan Wali Kota, puluhan ibu ikut meramaikan aksi dengan cara memasak kue di pinggir Jalan DI Pandjaitan, Kota Malang.

Kue tersebut dibagikan secara gratis kepada peserta aksi dan polisi yang mengamankan demo. Para ibu rumah tangga dari Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen itu, mengikuti aksi turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas.

"Bukan hanya bapak-bapak dan mahasiswa yang menolak kebijakan jalan satu arah. Kami, ibu-ibu juga menolaknya. Caranya dengan memasak kue di pinggir jalan, dibagikan secara gratis kepada warga dan Pak polisi," kata Siti Murtilah salah satu ibu yang sedang memasak kue bersama ibu-ibu lainnya, Kamis (16/10/2014).

Para ibu itu membawa peralatan dapur dengan lengkap. Aneka macam kue dipersiapkan dan diberikan secara gratis kepada para warga yang ikut aksi. "Kasihan warga yang ikut aksi. Pak polisi dan tentara yang ikut mengamankan. Karena demo ini akan digelar hingga malam hari ini," ujar Siti.

Apa yang dilakukan para ibu-ibu itu adalah inisiatif para ibu-ibu sendiri dari Kelurahan Penanggungan. "Ini inisiatif para ibu-ibu sendiri. Tanpa ada yang menyuruh. Kami juga menyiapkan aneka jenis minuman. Tidak dijual. Tapi kami bagikan secara gratis," kata perempuan yang tinggal di RT 8 RW 4 Kelurahan Penanggungan itu.

Sementara itu, menurut pengakuan Sinta Anita, yang saat itu juga sibuk memasak kue, dia dan para warga lainnya, hingga malam hari tak akan membubarkan diri sebelum ditemui oleh Muhammad Anton, Wali Kota Malang.

"Sampai kapan pun warga tetap akan kuasai jalan, sebelum ditemui Abah Anton dan mengabulkan tuntutan warga," tegas dia.

Demo blokade jalan itu sudah kali kedua dilakukan warga. Sebelumnya warga memblokade jalan dengan cara memasang keranda mayat di tengah jalan. Akibatnya beberapa jalanan di Kota pendidikan itu macet total. Demo pertama dilakukan hingga 11 jam. Walikota Malang tak juga menemui warga.

Warga menolak kebijakan "One Way" itu, karena dinilai merugikan warga yang tinggal di Jalan Pandjaitan dan sekitarnya. Sejak jadi satu arah, ratusan toko dan warung sepi pembeli. Selain itu, juga terjadi kecelakaan hingga menewaskan satu orang warga di Jalan Pandjaitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com