Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Jalan Jadi Satu Arah, Ribuan Warga Blokade Pakai Keranda

Kompas.com - 13/10/2014, 11:37 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ribuan warga di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, menggelar demo dengan memblokade Jalan Mayjen Pandjaitan, Senin (13/10/2014). Mereka memasang keranda mayat di tengah jalan.

Ribuan warga yang didukung kelompok mahasiswa itu menolak kebijakan jalan satu arah di kawasan Jalan Mayjen Pandjaitan, yang diterapkan Wali Kota Malang, Muhammad Anton.

Aksi warga dan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Malang di Jalan Mayjen Panjaitan. "Kita tolak kebijakan jalan satu arah di Jalan Mayjen Pandjaitan," teriak warga, yang ikut berdemo.

Aneka poster dibentangkan dan warga langsung memblokade jalan dengan menggunakan keranda mayat, sehingga akses jalan menuju Jalan Mayjen Pandjaitan tak bisa dilalui warga.

Polisi sibuk mengalihkan jalur ke dalam kampus Universitas Brawijaya, Malang. Imam Suja'i, tokoh masyarakat yang sekaligus koordinator aksi mengatakan, aksi warga menolak jalur satu arah itu adalah kali kedua.

"Saat ini, warga sudah marah dan tak ada kata lain, kecuali kebijakan satu arah di wilayah Jalan Pandjaitan harus dikembalikan seperti semula," kata dia.

Akibat kebijakan satu arah, banyak hal yang merugikan warga. Mulai dari sisi ekonomi atau membunuh usaha warga. Yang awalnya ramai pembeli, akibat satu arah, pembeli sepi. "Jelas merugikan warga. Toko-toko atau warung milik warga tak laku lagi. Karena pembeli malas mau ke Jalan Pandjaitan yang satu arah," kata dia.

Selain itu, sejak kebijakan satu arah diberlakukan, tercatat sudah ada sembilan korban akibat kecelakaan dan satu orang meninggal. "Hal itu jelas akibat kebijakan satu arah yang sepihak diputuskan oleh pemerintah Kota Malang," tegas dia.

Lebih lanjut Imam menambahkan, jika Wali Kota tak mengubah kebijakan satu arah itu, sebanyak 8 RW dan 46 RT mengancam akan meletakkan jabatannya. "Ada 8 RW dan 46 RT akan menyerahkan jabatannya jika tuntutannya tak dikabulkan oleh Walikota," tegasnya.

Sementara itu, menurut Faris, koordinator aksi dari perwakilan mahasiswa, dia tak akan berhenti untuk turun jalan selama Wali Kota Malang belum mencabut kebijakan satu arah. "Selama walikota belum memenuhi tuntutan warga, kita akan terus blokir jalan. Karenanya, Wali Kota wajib menemui warga," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com