"Pokoknya, apapun alasan masalahnya, anggota polisi dilarang keras melakukan unjuk rasa," kata Sutarman seusai menghadiri perayaan Ulang Tahun ke-69 TNI di Surabaya, Selasa (7/10/2014).
Menurut Sutarman, aksi unjuk rasa polisi bisa terjadi karena saat itu di Polres Pamekasan sedang tidak ada pimpinan. Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman sedang pergi haji.
"Jika ada pimpinan, unjuk rasa tidak akan terjadi," terangnya.
Atas insiden itu, dia berjanji akan menindak tegas anggota yang berbuat salah. "Akan kita lakukan pemeriksaan. Propam sudah turun melakukan pemeriksaan. Siapapun yang berbuat salah harus mendapat sanksi," tegas dia.
Sabtu (7/10/2014) lalu, anggota Polres Pamekasan melakukan unjuk rasa dan menyegel rumah dinas Wakapolres Pamekasan, Kompol Hartono. Selain itu, anggota polisi dari berbagai kesatuan itu juga menuntut Kabag Ops Polres Slamet Riyadi dan Kabag Sumber Daya Manusia, Kompol Sugeng Santoso, mundur dari jabatannya.
Aksi unjuk rasa ini, dipicu oleh sikap ketiga pimpinan itu yang selalu bertindak sewenang-wenang dan sering mencaci-maki para anggota saat apel dan di tempat-tempat umum. Mereka sering mengucapkan kata-kata yang tidak patut diucapkan oleh perwira polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.