Kepala Polsek Gampengrejo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Edi Subandrio mengatakan, setidaknya hal itu diketahui dari penyelidikan awal berupa pemeriksaan terhadap beberapa saksi maupun jenazah korban.
"Dari keterangan keluarga korban, secara fisik korban mempunyai kelemahan pada kaki dan matanya," kata Edi, Senin.
Lasmi ditemukan tewas terbakar di lahan kebun tebu milik tetangganya dalam posisi tertelungkup. Saat itu, proses pengambilan jasadnya sempat terkendala karena lebatnya tanaman tebu. Petugas dibantu warga kemudian membabat tanaman tebu yang masih hangat sisa terbakar.
Diduga keberadaan korban di lahan tetangganya karena berupaya memadamkan api yang menyambar tanaman tebu tetangganya itu. Sebab, saat itu dia juga sedang membersihkan sisa panen tebu di lahannya sendiri dengan cara dibakar. Karena kencangnya angin membuat api menjalar pada tanaman sekitarnya dan korban terjebak di dalamnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Rumiyati, istri korban, mengatakan, membakar sampah sisa panen adalah kebiasaan para petani di sana. Setelah dibakar, lahan itu rencananya akan ditanami jagung.
Kasilan, adik korban, menuturkan, secara fisik kakaknya itu memang tidak sempurna. Kakinya cacat bekas jatuh dari pohon kelapa saat masih muda dan kini matanya juga terserang katarak. Hal itu berpengaruh pada kemampuan gerak cepat fisiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.