Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Ini Dilahirkan Tanpa Dinding Perut

Kompas.com - 17/09/2014, 15:15 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Yusuf Tewernussa, seorang bayi yang baru berusia dua hari, warga Desa Layeni, Kecamatan Waipia, Kabupaten Maluku Tengah, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi karena menderita penyakit omfalokel atau kelainan dinding perut.

Kelainan bawaan pada bayi ini terlihat dari tidak adanya dinding perut saat dilahirkan ibunya dua hari lalu. Akibat adanya kelainan itu, bagian usus dan isi perut Yusuf tampak terlihat menonjol dan nyaris keluar dari tubuhnya.

Sebelum dirujuk ke RSUD Masohi, Yusuf Tewernussa sempat dirawat di Puskesmas Layeni bersama ibunya, Malmira Tewernussa. Petugas medis baru mengetahui adanya kelainan pada sang bayi setelah bayi malang itu dilahirkan.

Menurut Kepala Puskesmas Layeni, setelah diperiksa oleh petugas medis di puskesmas, ternyata ada semacam benjolan yang keluar dari perut bayi. Setelah diteliti, ternyata bayi tersebut mengalami kelainan bawaan yang menyebabkan dinding perut sang bayi tampak terbuka.

“Setelah dilahirkan pada pukul 11.00 WIT, pada 01.00 dini hari para bidan menelepon saya kalau kondisi sang bayi mengalami kelainan. Saya lalu datang memeriksa kondisi sang bayi, ternyata memang bayi ini mengalami kelainan bawaan,” kata dr Roos Wattimury saat dihubungi dari Ambon, Rabu (17/9/2014).

Menurut Roos, karena keterbatasan peralatan medis dan tenaga ahli, akhirnya bayi tersebut dirujuk ke RSUD Masohi. Saat itu, kata Roos, kondisi bayi dalam keadaan stabil, tetapi tetap membutuhkan penanganan khusus.

Meski telah dirujuk ke RSUD Masohi, tetapi keterbatasan tenaga dokter ahli dan peralatan medis lagi-lagi menjadi kendala untuk penanganan bayi tersebut. Menurut Roos, bayi ini harus segera dirujuk lagi ke Rumah Sakit dr Haulussy, Ambon.

“Besok rencananya Yusuf akan dirujuk ke RSUD dr Haulussy Ambon karena di RSUD Masohi tidak ada dokter ahli yang dapat menangani penyakit tersebut,” ujar dia.

Yusuf lahir dari keluarga yang miskin. Ayahnya adalah seorang nelayan yang tidak memiliki penghasilan tetap dan ibunya tak bekerja. ”Kondisi ekonomi kedua orangtua bayi ini memang sangat lemah sehingga saya tahu karena saya selama ini berada di sini,” ujar Roos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com