"Telah terjadi erupsi atau letusan Gunung Slamet pada pukul 10.37 WIB, letusan berikutnya 10.47 WIB," kata Surono saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (17/9/2014).
Surono mengatakan, erupsi atau letusan tetap dapat terjadi sebagai aktivitas Gunung Slamet. Aktivitas Gunung tersebut dalam empat hari terakhir cenderung menurun dan tidak ada rekaman yang menunjukkan gempa tremor. Menurut dia, hal itu disebabkan status Gunung Slamet masih Siaga.
Terkait hal itu, Surono mengimbau masyarakat sekitar agar tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet. "Di luar radius tersebut, masyarakat aman dan dapat beraktivitas seperti biasa," kata dia.
Sementara itu, warga Dusun IV Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, sempat panik saat letusan Gunung Slamet kembali terdengar. "Suara letusannya sangat keras. Bahkan, getarannya cukup kuat," kata Kepala Dusun IV Wasirun.
Wasirun mengaku menerima pesan singkat dari sejumlah warga yang mempertanyakan kondisi Gunung Slamet yang kembali menggeliat setelah sempat tenang dalam beberapa hari terakhir.
Salah seorang warga Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Budi Satrio, mengatakan, suara letusan itu terdengar berulang kali. "Bahkan, setelah letusan kedua, hujan pasir terjadi, tetapi cuma sebentar, sekitar dua hingga tiga menit. Suara pasir yang berjatuhan di atap sangat keras," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.