Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan, Puluhan Siswa SMA di Bombana Kesurupan

Kompas.com - 15/09/2014, 22:58 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Sejumlah siswa SMA 1 Rumbia, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara mengalami kesurupan massal, Senin (15/9/2014). Para siswa mengaku ketakutan karena proses belajar mengajar menjadi terganggu.

Ketua Osis SMA 1 Rumbia, Anang Fatoni menuturkan, kesurupan massal ini telah terjadi selama dua pekan terakhir di sekolah tersebut.

“Biasanya dimulai satu orang yang kena kesurupan. Lalu ia berteriak-teriak, tak lama kemudian disahuti oleh siswa lainya ikut kerasukan. Tadi pagi saja, ada tujuh orang yang kena kerasukan itu,” ungkap Anang, Senin (15/9/2014).

Kesurupan menimpa para siswa secara bergantian. Tercatat sekitar 85 siswa pernah kerasukan, namun anehnya, rata-rata menyerang pelajar perempuan.

“Kami juga bingung dengan kejadian rutin ini. Banyak teman mulai takut sebab kejadian tak pandang waktu. Biasanya menyerang saat apel pagi dan saat proses belajar-mengajar sementara (sedang) berjalan,” tutur Anang.

Atas kejadian itu, tiap harinya siswa selalu dilarikan di masjid lingkungan sekolah. “Kalau ada yang kena kerasukan, secara bersamaan digotong ke masjid. Di situ baru dirukiah oleh imam masjid dan dibantu oleh beberapa guru kami. Kadang ada siswa cepat sadar, namun ada pula hingga 5 jam baru dia sadar,” tambahnya.

Belum diketahui persis penyebab siswa kesurupan. Namun cerita yang berkembang di lingkungan siswa, kejadian muncul pasca-meninggalnya seorang pelajar di sekolah tersebut.

“Kejadiannya meninggalnya teman kami itu sebenarnya sudah lama, sekitar dua bulan lalu. Waktu itu ketika apel pagi. Tiba-tiba dia terbanting hingga kepalanya membentur batu kerikil. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun ia meninggal sebelum dirujuk ke rumah sakit Kendari,” ujar Hasnidar, siswa lainnya.

Sementara itu Anisa Mutmainah, pelajar yang pernah kesurupan menceritakan mulanya sekujur tubuhnya dirasuki hawa dingin dan lemas.

”Saat itu, sekujur tubuh saya tiba-tiba terasa dingin dan lemas sekali. Di saat itulah, saya mulai tidak sadarkan diri. Kata teman-teman, saya teriak-teriak. Tapi saat itu saya tidak sadar,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com