Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Belum Ada, Guru "Browsing" di Internet, Murid Fotokopi

Kompas.com - 03/09/2014, 15:08 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com — Banyak cara yang dilakukan guru untuk menyiasati buku panduan Kurikulum 2013 yang belum datang. Salah satunya, para guru mencari materi via internet lalu membagikan fotokopi materi kepada para siswa. Hal ini seperti yang dilakukan oleh para guru di SDN Lateng Banyuwangi.

"Guru-guru di sini biasanya download materi dari internet yang sesuai dengan tema yang ada, termasuk juga dalam bentuk video yang kemudian dipaparkan di dalam kelas," kata Suci Nuryanti, Kepala Sekolah SD Lateng Banyuwangi, kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2014).

Hal tersebut terpaksa dilakukan karena sebagian buku panduan untuk para siswa belum datang. "Untuk Kurikulum 2013 berlaku untuk siswa kelas I dan siswa kelas II dengan 8 tema per semester. Sedangkan siswa kelas IV serta siswa kelas V itu 9 tema per semester. Untuk kelas III dan kelas VI masih menggunakan mata pelajaran dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jadi masih menggunakan mata pelajaran," kata dia.

SD Lateng mulai memberlakukan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2014. "Untuk buku panduan siswa yang tersedia hanya buku tematik 1 untuk kelas I, II, dan IV. Sedangkan buku tematik 1 kelas V belum datang. Padahal, seharusnya ini sudah masuk ke tematik II. Bukunya masih pesan, tapi belum juga datang. Namun, untuk panduan guru sudah ada," kata Suci.

Hal senada diungkapkan Aditya Mega Paramitha, guru kelas V SDN Lateng. Aditya menjelaskan, setiap malam dia harus menyiapkan materi via internet. "Guru dituntut kreatif. Kalau saya biasanya memilih materi dalam bentuk video terus diputar di kelas menggunakan proyektor karena lebih menarik bagi siswa karena mereka belum ada buku panduan," kata dia sambil menunjukkan materi tentang kebersihan lingkungan di laptopnya.

"Di video ini kan diajarkan bagaimana pola hidup sehat, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak MCK di sungai. Nanti siswa mencatat. Ada juga materi yang difotokopikan," kata Aditya.

Aditya mengakui, bukan hanya gurunya yang kreatif melainkan juga murid dan orangtua diharapkan juga lebih aktif. "Ini dilakukan agar tidak membebani wali murid, tapi bukan berarti mereka pasrah semuanya ke sekolah. Ya semoga saja buku panduan untuk siswa segera datang agar kegiatan belajar mengajar bisa lebih maksimal," kata Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com