Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2014, 22:46 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menyatakan, pergerakan massa menuju Jakarta sudah terlihat pada Rabu (20/8/2014) malam ini. Namun, Martinus tak menyebutkan massa tersebut datang dari arah mana.

"Malam ini sudah mulai ada massa yang bergerak menuju Jakarta," kata Martinus melalui pesan singkat (SMS), Rabu malam.

Untuk mengantisipasi pergerakan massa, Polda Jabar menyiapkan 21.000 personel kepolisian yang merupakan gabungan Polda Jabar dengan polres/polretabes dari sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat.

Menurut Martinus, mulai Rabu (20/8/2014) malam ini, ribuan personel itu sudah tersebar di beberapa pintu masuk Jakarta dan perbatasan Jabar-Jakarta. Mereka bersiaga untuk mengamankan massa yang akan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2014.

"Kita sudah siaga, kita mulai minimalkan. Sebanyak 21.000 personel sudah disebar," kata Martinus.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengaku telah mendapatkan informasi bahwa akan ada massa dari salah satu kubu pasangan capres-cawapres yang bergerak menuju Jakarta untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2014.

"Informasi ada, tetapi secara fakta di lapangan masih belum ada mobilisasi. Nanti bakal ketahuan kalau ada," kata Iriawan di Bandung, Rabu.

Iriawan memperkirakan, massa yang akan bergerak menuju Jakarta pada Kamis (21/8/2014) besok pagi berjumlah ribuan orang.

"Berdasarkan informasi, akan ada 1.000 sampai 2.000 orang yang akan bergerak menuju Ibu Kota," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com