Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal ISIS, Wali Kota Magelang Minta Warga Berpikir Cerdas

Kompas.com - 11/08/2014, 16:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Magelang dengan tegas menolak keberadaan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Meski belum terdeteksi di wilayah ini namun seluruh elemen masyarakat diimbau untuk tidak menganggap enteng kelompak garis keras itu.

Hal itu dikemukakan Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, dalam Rapat Koordinasi Daerah Membahas Permasalahan ISIS di Indonesia dan Langkah Antisipasinya, di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Senin (11/8/2014).

"Hingga saat ini Kota Magelang masih adem ayem, tapi tidak boleh disepelekan. Kita harus selalu waspada dan selalu berkoordinasi," imbau Sigit.

Sebab, kata Sigit, kelompok tersebut dinilai dapat mencederai kerukunan masyarakat dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sigit menyatakan sudah melakukan beberapa upaya preventif agar kelompok itu tidak mempengaruhi pemikiran masyarakat. Salah satunya dengan mengumpulkan para tokoh masyarakat, ulama, TNI, Polri dan lainnya.

"Kita berharap ISIS tidak sampai mempengaruhi pemikiran masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat juga harus cerdas dan tetap menjaga kondusivitas lingkungannya," tutur Sigit.

Dalam rapat koordinasi itu, hadir Wakapolres Magelang Kota, kepala Kejaksaan Negeri, kepala Pengadilan Negeri, ketua MUI, sejumlah tokoh agama dan organisasi masyarakat di Kota Magelang. Mereka lantas menandatangani pernyataan penolakan keberadaan ISIS di Indonesia.

Ketua PBNU Kota Magelang, Abdul Rasyid Ahmad, menambahkan bahwa ISIS merupakan fenomena yang harus dicegah dan diwaspadai. Termasuk mewaspadai kemungkinan adanya hubungan ISIS dengan kekuatan superpower dunia.

"Fakta sejarah mengatakan ada kelompok garis keras, seperti DITII yang mengideologikan Islam, tapi kenyataan di lapangan kekuatan mereka disokong penuh oleh barat. Oleh karena itu ISIS harus ditempatkan pada kelompok politik bukan agama," tandas Abdul.

Sejak dahulu, kata Abdul, NU merupakan bagian dari kekuatan keagamaan yang ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Maka, pihaknya dengan tegas menolak keberadaan ISIS baik secara ideologi maupun gerakannya karena mengancam persatuan NKRI.

"Bagi NU, sampai kapan pun NKRI adalah harga mati," tegas Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com