Sebelumnya, larangan berlayar bagi kapal-kapal tradisional dikeluarkan otoritas pelabuhan lantaran cuaca laut yang buruk dan gelombang yang tinggi di sejumlah perairan di Maluku.
Larangan juga diberlakukan lantaran adanya peringatan dini soal bahaya melaut, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon.
“Mulai hari ini kita sudah berlakukan sistem buka tutup bagi pelayaran kapal-kapal tradisional di pelabuhan Ambon," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Ambon, Capt. Ali Ibrahim kepada Kompas.com, Kamis siang.
"Jadi sistemnya kalau cuaca baik kita izinkan kapal berlayar, kalau tidak, kita tidak izinkan. Kemarin juga ada feri yang mau berlayar ke Namlea Pulau Buru pada malam hari tapi kita tunda keberangkatannya hingga pagi," lanjut Ali Ibrahim.
Dia menjelaskan, sistem buka tutup ini akan terus diberlakukan sampai kondisi laut benar-benar normal kembali.
Sebelumnya, kata Ali, pihaknya melarang pelayaran kapal-kapal tradisional yang berlabuh di pelabuhan Ambon selama 3 hari lantaran adanya cuaca laut yang sangat buruk.
“Kami juga meminta kepada pemilik kapal dan juga warga yang hendak berlayar dapat memahami situasi yang ada," pintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.