”Yang paling penting, dapat menahan diri dan saling percaya. Soal keamanan, percayakan kepada aparat,” ungkapnya di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (5/8/2014), seusai menggelar rapat tertutup bersama Kapolda Maluku, Pangdam XVI Pattimura, Ketua DPRD Maluku, dan sejumlah pejabat lainnya.
Said mengatakan sudah meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus bentrokan antarwarga yang telah menelan korban jiwa kedua warga desa.
“Saya harap kasus ini dapat dituntaskan dan para pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Agar semuanya dapat berjalan baik,” minta Said.
Sementara itu, Kapolda Maluku Brigjen Ismail Murad mengatakan, hingga kini polisi masih terus menyelidiki penyebab terjadinya bentrokan antara kedua warga desa bertetangga itu.
”Sementara tim masih terus melakukan penyelidikan di lapangan sehingga kita belum tahu penyebabnya,” ujarnya.
Dia mengakui, untuk meminimalisasi bentrokan susulan antarwarga kedua desa, pihaknya telah mengamankan sejumlah alat tajam dari warga yang terlibat bentrokan.
”Polisi juga telah menyita berbagai jenis alat tajam dari tangan warga. Kita berharap warga tidak ada lagi kejadian serupa. Karena itu kami minta bantuan semua pihak,” ujarnya.
Untuk mengamankan dua desa tersebut, saat ini terdapat tiga peleton Brimob, satu peleton TNI dari 733 raider, dan dua peleton personel Polres SBB yang bersiaga di kedua desa itu.
Baca juga:
Bentrok Antarwarga di Pulau Seram, 6 Orang Tewas
Anak Panah Tertancap di Kepala Korban Bentrok Belum Bisa Diangkat