Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Ketupat, Ada Festival Balon Warna-warni di Magelang

Kompas.com - 04/08/2014, 19:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Inilah momen paling ditunggu segenap warga Dusun Kauman, Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, sepekan setelah Lebaran. Warga menyebutnya Festival Balon Syawalan.

Sedikitnya ada 150 buah balon udara tradisional berbagai ukuran diterbangkan oleh warga sebagai tanda Syawalan (Lebaran Ketupat). Ada dua lokasi pelepasan balon itu ke udara, di halaman depan Masjid Agung Kauman dan di lapangan dusun setempat.

Ratusan warga terlihat antusias menyaksikan acara tahunan itu. Bahkan banyak warga dari daerah lain yang turut menyaksikan.

Menurut Ketua Panitia Syawalan Andri Wibowo (22), kegiatan Syawalan merupatan tradisi yang sudah berjalan sejak tahun 1980-an. Berbagai kegiatan digelar dalan momen ini, mulai dari pengajian akbar hingga Festival Balon yang unik ini.

"Kami sebagai generai memegang tradisi itu sampai sekarang. Tradisi ini guna mempererat tali sitalurahmi antarwarga kampung dan daerah lain,” ujar Andri, sela-sela acara, Senin (4/7/2014).

Setiap tahun ada tema berbeda yang diangkat panitia sesuai dengan momentun yang sedang hangat saat itu. Tahun 2013 lalu misalnya, panitia mengambil tema "Merah Putih", karena bertepatan dengan HUT RI 17 Agustus. Tahun ini mengambil tema Syawalan "Warna-warni" dengan bentuk balon udara yang berwarna-warni pula.

“Tema ini terinspirasi ketika Pemilu Legislatif dan Pilpres lalu yang penuh warna-warni bendera partai dan kepentingan. Kini setelah semuanya selesai, maka saatnya kita bersatu lagi sebagai sebuah bangsa yang berwarna-warni suku dan agamanya,” urai Andri.

Andri mengungkapkan, untuk membuat Festival tersebut panitia membutuhkan persiapan khusus jauh hari sebelum Lebaran tiba. Bahkan, panitia rela begadang sehabis shalat tarawih untuk membuat balon-balon itu. Panitia pun menghabiskan puluhan balon plastik bening dan sekitar lima rim kertas.

Andri menyebutkan, panitia berhasil membuat 120 buah balon ukuran kecil diameter 30 cm dan 30 buah ukuran besar berdiameter 1,5 meter. Sedangkan balon terbesar memiliki tinggi 10 meter. "Kami ingin tradisi ini terus ada, semakin ramai dan kreatif," tutup Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com