Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Kuat di Pantai Sawarna Kembali Telan Korban

Kompas.com - 04/08/2014, 10:16 WIB

SERANG, KOMPAS.com — Arus laut yang kuat di kawasan Pantai Sawarna, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, kembali menelan korban. Sabtu (2/8) sekitar pukul 08.15, dua wisatawan kembali terseret arus. Seorang di antaranya ditemukan meninggal.

Menurut Koordinator Relawan Badan Penyelamat Wisata Tirta Kabupaten Lebak Lili Suheli saat dihubungi dari Serang, Banten, dua wisatawan tersebut adalah Yadi (19) dan Rian (16). Rian bisa diselamatkan, tetapi Yadi tewas.

Kedua warga Kampung Ciodeng, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, tersebut datang ke pantai dalam rombongan yang berjumlah 20 orang, Jumat sekitar pukul 21.00. Mereka menginap di tenda. Paginya, Yadi dan Rian berenang. ”Lokasinya antara Pantai Pasir Putih Sawarna dan muara,” kata Lili.

Sebelumnya, Andri (15) juga hilang terseret arus ketika berenang di Pantai Pasir Putih Sawarna, Kamis sekitar pukul 16.30. Warga Jalan Yos Sudarso, Kota Tangerang, Banten, itu belum ditemukan dan diduga telah meninggal.

”Jika demikian lama diombang-ambingkan gelombang, tetapi belum juga terlihat, korban diduga sudah tewas. Kalau masih hidup, Andri tentu sudah muncul,” ujar Lili. Lokasi hilangnya Andri di dekat tempat pelelangan ikan.

Sawarna terletak di pesisir Banten sebelah selatan. Laut selatan Jawa memang memiliki arus yang amat kuat. Ketua Paguyuban Homestay dan Pariwisata Sawarna Endan Hudri mengatakan, imbauan disampaikan melalui pengeras suara kepada wisatawan agar hati-hati.

Menurut Kepala Desa Sawarna Suhanda, pihaknya selalu memberi tahu para pengunjung sebelum masuk ke tempat wisata untuk tidak berenang. Penjaga pantai memang bersiaga, tetapi jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mungkin bisa mengawasi semua wisatawan dengan cermat.

Dari Sumatera Utara dilaporkan, tim gabungan pencari korban kapal nelayan yang terbalik di Sungai Berombang, Kecamatan Pinai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, kemarin petang memutuskan menghentikan pencarian korban yang masih hilang, yaitu Zainul Akbar (11). Alasannya, pencarian sudah dilakukan selama tiga hari dengan radius lebih dari 18,5 kilometer.

Kepala Kepolisian Resor Labuhan Batu Ajun Komisaris Ahmad Fauzi Dalimunthe mengatakan, keputusan tersebut berdasarkan rapat tim gabungan mengingat tubuh korban sulit untuk bertahan di air selama lebih dari tiga hari. ”Banyak kemungkinan yang terjadi di air, tubuh korban diperkirakan sudah membengkak, dan banyak hal bisa terjadi. Keluarga hanya bisa pasrah atas keputusan tim gabungan,” kata Fauzi.

Polisi juga akan segera memanggil nakhoda kapal, yakni Keling (47), yang juga pemilik kapal. Sebagaimana diberitakan, kapal kayu 4 gros ton yang dikemudikan Keling terbalik di Sungai Berombang, Rabu malam lalu. Kapal itu mengangkut 48 orang. Sebanyak 19 orang tewas dan satu korban belum ditemukan. Kebanyakan korban adalah anak-anak.

Di Solo, Jawa Tengah, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meminta pihak kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan memastikan terpenuhinya aspek keselamatan pelayaran. Ini untuk mencegah terulangnya insiden kecelakaan pelayaran.

”Mohon toleransi kelebihan penumpang benar-benar dilihat, dispensasi berlaku kalau alat keamanannya cukup dan untuk kondisi kapal tertentu, bukan untuk semua,” ujar Bambang saat telekonferensi dengan jajaran kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan serta otoritas bandara di Terminal Tirtonadi, Solo, Sabtu. (BAY/WSI/RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com