Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Teroris Kabur Gunakan Kapal Laut

Kompas.com - 03/08/2014, 18:41 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis


GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com
– Pencarian dan pengejaran ketiga orang warga binaaan yang melarikan diri dari Lapas Kelas 2B Gunungsitoli semakin gencar di lakukan oleh Polisi, hingga hari ini minggu (03/08/2014) masih terus berlangsung bersama Tim gabungan Polisi Air dan Angkatan Laut.

Sebanyak 2 orang anak buah kapal (ABK) berhasil selamat dari pelarian para warga binaan ini, modus para warga binaan ini dengan menyewa sebuah kapal milik Adnan Zendrato. Sementara seorang ABK lainnya bernama Wirman Mendrofa dilaporkan dalam kondisi terluka.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Nias AKP Arifieli Zega, mengatakan hingga saat ini belum bisa memberikan keterangan terkait adanya ABK yang kena bacok, tetapi informasi dari kedua rekannya mengatakan bahwa korban Wirman Mendrofa mengalami luka pada bagian belakangan lehernya. Akibat melawan kemauan mereka.

Para ABK tersebut adalah Ali Akbar Aceh (29), warga Desa Gamo Kecamatan Gunungsitoli, Marsum Telaumbanua (33) warga Kota Sibolga, Jl. Sisingamangaraja no 58 selamat dan Wirman Mendrofa (30) warga Kota Sibolga, Jl. Sisingamangaraja no 58, dan masih dalam pencarian.

Menurut Maksum Telaumbanua yang juga sebagai Anak Buah Kapal, adanya perintah dari pemilik kapal untuk mengantar penumpang berjumlah 4 orang pada hari Sabtu (02/08/2014) kemarin, ke Singkil Aceh pada pukul sekitar pukul 16.00 WIB.

“Dari keberangkatan kami Semenjak awal keberangkatan ABK merasa tak nyaman dengan perilaku para penumpangnya yang aneh,” kata Ali Akbar, Minggu (03/08/2014).

Ditambahkan Ali Akbar, ketiga orang tampak gelisah. Dan karena kami diatas kapal selalu cek-cok dimana penumpang memaksa untuk mengendalikan kapal.

“Kami tidak tahu kalau yang kami bawa adalah teroris,” kata Ali Akbar Nah ketika itu, korban Wirman Mendrofa tak terima dengan perlakuan itu dan mencoba melawan.

Namun nahas baginya. Seorang Penumpang mengkampak pungungnya dan terluka. Kembali pada malam hari kami melakukan perlawanan dan akhirnya tercebur ke laut. Kami bertiga terpisah. Ali Akbar dan Maksum Telaumbanua berenang selama sepuluh jam hingga akhirnya ditemukan para nelayan terapung di laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com