Sedangkan mahasiswa lain membawa dupa yang dibakar dan menyebar-nyebarkan bunga di sepanjang jalan. Selama aksi teatrikal tersebut, mahasiswa melakukan aksi diam dan menundukkan kepala.
"Aksi ini merupakan aksi solidaritas mahasiswa Banyuwangi terkait isu rencana pembubaran RRI karena melakukan proses hitung cepat dalam pemilihan presiden yang memenangkan Jokowi-JK," ungkap Made Brian, koordinator aksi kepada Kompas.com, Selasa.
Made yang merupakan mahasiswa semester delapan itu menilai tak tepat rencana pemanggilan RRI oleh Wakil Ketua Komisi Komunikasi dan Penyiaran Dewan Perwakilan Rakyat Ramadhan Pohan dengan alasan stasiun radio milik pemerintah itu menyiarkan hasil hitung cepat dengan menggunakan dana APBN.
"Kenapa harus RRI yang dipermasalahkan? RRI telah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan telah melakukan peliputan sesuai dengan kaidah jurnalistik. RRI juga telah melakukan hal serupa pada pilihan legislatif lalu. Tapi kenapa baru ini yang dipermasalahkan," jelasnya.
Made mengatakan, keranda yang mereka bawa merupakan simbol "pembunuhan" terhadap media. "Padahal media juga berperan memberikan informasi pada masyarakat dan juga sebagai kontrol sosial," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.